Majene  

Festival SIPAMANDAR 2025: Meneguhkan Identitas Mandar di Tengah Arus Modernisasi

Majene, – Festival SIPAMANDAR 2025 resmi dibuka dengan penuh kemeriahan pada Jumat malam (24/10/2025), di Stadion Prasamya Mandar, Kabupaten Majene. Mengusung tema “Sossorang Assimemangang” (Warisan Tradisi – Peneguh Identitas), kegiatan ini menjadi simbol nyata upaya pelestarian budaya Mandar yang sarat makna serta penguatan identitas masyarakat di tengah tantangan globalisasi yang kian dinamis.

Acara pembukaan berlangsung semarak dengan kehadiran berbagai tokoh penting daerah. Di antaranya, Wakil Bupati Majene, Dr. Hj. Andi Ritamariani Basharoe, M.Pd., Wakil Ketua I DPRD Majene, Junaedi, Pasi Log Kodim 1401/Majene, Kapten Inf Usman Kardi, Staf Bidang Intelijen Kejari Majene, Bintang Madani, S.H., Kabag Ren Polres Majene, AKP Tauhid, serta Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Majene, Drs. H. Ahmad Djamaan, M.Si. Turut hadir pula para camat, pimpinan OPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya, dan pemuda dari berbagai wilayah.

Baca Juga  Ketua IJS Majene Lakukan Kunjungan Kemanusiaan ke Pasutri Penderita Sakit Gula di Dusun Konja Selatan

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Majene Dr. Hj. Andi Ritamariani Basharoe, M.Pd. menegaskan bahwa festival budaya bukan hanya ajang hiburan semata, tetapi merupakan bentuk strategi pelestarian warisan leluhur. Ia menekankan pentingnya momentum ini dalam memperkuat kembali nilai-nilai kearifan lokal dan semangat persatuan melalui tradisi Assitaliang, yang menjadi simbol kesatuan masyarakat Mandar.

Baca Juga  RSUD Majene Klarifikasi Isu Kebocoran Infus Pasien

“Arus modernisasi dan budaya populer dewasa ini telah memengaruhi cara pandang generasi muda terhadap tradisi. Beberapa nilai luhur mulai memudar. Karena itu, Festival SIPAMANDAR hadir sebagai ruang untuk menggali, menghidupkan, dan meneguhkan kembali identitas budaya kita sebagai masyarakat Mandar,” ujar Dr. Andi Ritamariani Basharoe dalam sambutannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene, Drs. H. Ahmad Djamaan, M.Si., menjelaskan bahwa tema “Sossorang Assimemangang” dipilih sebagai refleksi dari semangat pelestarian nilai-nilai tradisi yang adaptif terhadap perubahan zaman. “Sossorang bukan sekadar peninggalan masa lalu, melainkan sumber pelajaran berharga dan inspirasi bagi generasi penerus untuk terus menjaga dan mengembangkan budaya Mandar,” ungkapnya.

Baca Juga  FLS2N 2025 Tingkat Kabupaten Majene: Wadah Gali Bakat Seni dan Sastra Siswa

Kemeriahan pembukaan Festival SIPAMANDAR 2025 semakin terasa dengan penampilan beragam atraksi seni budaya, mulai dari tarian tradisional, musik daerah, hingga ritual adat yang menggugah rasa bangga masyarakat. Antusiasme warga Majene tampak luar biasa, menunjukkan betapa kuatnya keterikatan mereka terhadap akar budaya sendiri.

Festival SIPAMANDAR 2025 menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Majene dalam menjadikan kebudayaan sebagai pilar pembangunan daerah. Melalui kegiatan ini, diharapkan nilai-nilai kearifan lokal Mandar terus hidup dan menjadi peneguh identitas masyarakat di tengah modernisasi yang tak terelakkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *